Dijalan Allah Kami tegak berdiri mencitakan panji-panji menjulang tinggi bukan untuk golongan tertentu semua amal kami, bagi dien ini kami menjadi pejuang sejati, hidup mulia atau mati syahid cita-cita kami
Senin, 21 September 2009
Jumat, 11 September 2009
Misteri Angka 8
Konon arti angka 88 pada tulisan Detasemen Khusus 88 menyerupai dua buah borgol yang berarti polisi serius menangani kasus-kasus teroris. Selain itu, angka 88 adalah angka yang tidak terputus dan terus menyambung. Artinya bahwa pekwerjaan Detasemen 88 Antiteror ini terus berlangsung dan tidak kenal berhenti. Densus 88 yang diresmikan pada tanggal 26 Agustus 2004, awalnya terdiri dari 75 orang dan dipimpin pertama kali Ajun Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian itu, kini diperkirakan berkekuatan 400 personil.
Saat Indonesia kembali dikagetkan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Calton, dua hotel yang menjadi kesenangan orang asing menginap di Indonesia, perburuan segera dilakukan. Noordin M. Top kembali menjadi sorotan. Jejaknya kembali disisir, termasuk siapapun yang terlibat dalam jaringannya. Lagi-lagi pengeboman di kedua hotel tersebut meninggalkan jejak angka 8. Entah ketepatan atau tidak, tertinggalnya bom di kamar 1808 hotel JW Marriot seakan menambah panjang sejarah angka 8 dalam peristiwa terorisme. Kamar 1808 seakan memberi pesan akan arti penting angka 8 di hotel yang dijaga super ketat tersebut. Angka 8 menjadi symbol perebutan yang seakan memiliki nilai, gengsi, harga diri, kecepatan, ketangkasan, ketangguhan dan kemenangan.
Berbagai analisa muncul. Menurutnya, tidak mungkin teroris professional meninggalkan jejak bom begitu saja. Bisa jadi itu sebuah pesan "cinta" kepada kepolisian khususnya Densus '88'. Apalagi, sebelum kejadian, pemesan kamar ditawari dengan kamar lain namun tidak mau. Akhirnya ia memilih kamar 1808, sebuah pilihan yang akhirnya melahirkan spekulasi kembali arti angka 8.
Saling memberikan pesan dengan 'sandi' 8 kembali muncul ketika terjadi penggrebekan rumah Mohzahri atau Jahri (70), di RT 01 RW 07, Dusun Beji, Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Sekali lagi entah ketepatan atau tidak, penggrebekan tersebut berakhir setelah terjadinya pengepungan selama 18 jam pada tanggal 8 bulan 8. Tim Densus 88 juga tercatat meledakkan bom di rumah itu sebanyak 8 kali. Penggrebekan tersebut juga disiarkan nonstop oleh dua stasion TV, TVOne dan Metro TV.
Apapun komentar, sengaja atau tidak, sandi atau bukan angka 8 menjadi simbol peperangan melawan terorisme. Masing-masing seakan ingin meyampaikan pesan untuk membuat sejarah dengan angka 8. Masing-masing meneguhkan angka 8 sebagai simbol 'kemenangan'. Nampaknya, angka 8 masih terus melahirkan spekulasi seiring perang melawan terorisme. Waktu pula yang akan menjawab apa makna angka 8 tersebut.
Bukan maksud mencocok-cocokkan tentang uraian diatas.
Coba anda pahami :
Surat 8 (Al Anfal ) ayat 8: "agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya."
Surat 8 (Al Anfal) ayat 88: "Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), Padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu?. Mengapakah kamu takut kepada mereka Padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman."
Surat 88 (Al Ghaasyiyah):Menceritakan tentang hari pembalasan
Kamis, 10 September 2009
Nasionalisme (Lanjut)
“ Dan berkata Ibrahim ‘alaihi-salasam:”Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih saying diantara kamu dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu melaknati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolongpun.”(QS Al-Ankabut : 25).
Jika “berhala-berhala” di zaman dahulu adalah berupa patung-patung yang disembah dan dijadikan sebab bersatunya mereka yang sama-sama menyembah berhala patung itu padahal itu merupakan produk manusia, di zaman modern sekarang “berhala” bisa berupa aneka menjadi isme/ideology/falsafah/jalan hidup/system hidup/way of live/ pandangan hidup produk manusia. Manusia di zaman sekarang juga “menyembah” berhala-berhala modern tersebut dan mereka menjadikannya sebagai “pemersatu” di antara aneka individu dan kelompok di dalam masyarakat. Berhala modern itu menciptakan semacam persatuan dan kasih saying yang berlaku sebatas kehidupan mereka di dunia saja. Berhala modern itu bisa memiliki nama yang beraneka ragam. Tapi apapun namanya, satu hal yang pasti bahwa itu semua merupakan produk fikiran terbatas manusia. Ia bisa bernama Komunisme, Sosialisme, Kapitalisme, Liberalisme, Nasionalisme, Sekulerisme atau apapun selain itu.
Islam adalah negeri kita, tempat keluarga dan kerabat kita. Di mana syari’at Islam ditegakkan dan kalimat Allah Ta’ala ditinggikan, makas disanalah negeri kita kita tercinta. Adapun Negara Islam arti sempit, yakni sepotong tanah yang ditulis batas-batasnya oleh manusia, dibuat pemisah, dibatasi warna kulit, suku dan kebangsaan maka itu sesuatu yang tidak pernah dikenal oleh Islam. Dalam kata lain, Islam tidak mengenal nasionalisme. Hal itu muncul dalam rangka memberikan pemahaman yang rusak dan merusak yang ditebarkan oleh Barat dan para pengekornya untuk menyingkirkan semangat keIslaman, meredupkan jati diri Islam yang telah mempersatukan berbagai suku, bangsa dan ummat serta menjadikannya satu ummat saja”Ummat Islam serta “Ummat Tauhid”.
Kamis, 03 September 2009
Nasionalisme
Pengertian Nasionalisme
Sejarah Kemunculan Nasionalisme
Pemikiran Nasionalisme
2. Nasionalisme Menyeru kepada Kesyirikan
3. Membebaskan manusia dari Agama
Bersambung....
Rabu, 02 September 2009
Muhammad Jibriel
Muhammad Jibriel Abdul Rahman
Alhamdulillah, hari ini, Selasa, 1 September 2009, Akhuna (saudara kita) M Jibriel Abdul Rahman bisa ditemui. Mengenakan kaos putih, celana krem, dengan senyum khasnya, pimpinan Ar Rahmah Media ini menemui rombongan yang dipimpin ayah beliau sendiri, Ustadz Abu Jibriel. Dalam kesempatan singkat tersebut, M Jibriel berpesan agar Arrahmah.com bisa tetap istiqomah memberitakan jihad dan berita dunia Islam. Allahu Akbar!
Dari Mabes Polri Ke Kelapa Dua
Rombongan berangkat dari kediaman Ustadz Abu Jibriel di Komplek Witana Harja, Pamulang sekitar pukul 11 pagi. Dengan dua mobil, rombongan pada awalnya meluncur ke Mabes Polri, Bareskrim, di Jl Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru. Tujuan rombongan sudah pasti ingin bertemu dengan Akhuna, M Jibriel, karena setelah 7 x 24 jam dari ‘penculikan’ beliau pada hari Selasa, 25 Agustus 2009, belum ada kejelasan baik status maupun kondisinya.
Rombongan tiba di Mabes Polri tidak lama setelah adzan zuhur berkumandang. Rombongan mendahulukan untuk sholat berjama’ah dipimpin langsung oleh Ustadz Abu Jibriel, sekaligus menjama’ dan menqoshor sholat. Setelah itu, rombongan ke ruang Bareskrim, dengan puluhan wartawan cetak dan elektronik yang selalu membuntuti. Sayangnya, M Jibriel tidak ada di sana. Ustadz Abu Jibriel tiba-tiba dikontak oleh Kadensus yang memberitahukan bahwa keberadaan M Jibriel ada di Markas Brimob, di Kelapa Dua, Depok. Rombongan pun bergegas menuju ke Kelapa Dua.
Pukul 2 tepat, rombongan berhasil masuk ke Markas Brimob Kelapa Dua yang dijaga sangat ketat, dimana wartawan pun tidak diperkenankan masuk. Setelah ditemui langsung oleh Kadensus di pintu masuk, dan sedikit basa-basi, Ustadz Abu Jibriel beserta istri, dan dua orang lawyer masuk terlebih dahulu untuk menemui Akhuna M Jibriel. Kurang lebih 30 menit kemudian, rombongan kedua menyusul, hingga semua rombongan bisa bertemu dan melihat langsung keadaaan M Jibriel. Alhamdulillah!
Istiqomah, dan Lanjutkan Perjuangan
Rasa haru dan syukur bercampur baur ketika melihat kondisi Akhuna M Jibriel yang sehat wal afiat, tidak kurang suatu apa pun. Wajah beliau cerah dan senyum selalu tersungging di bibirnya. Memang, ketika didekati, di hidung beliau, ada bekas luka, juga di mata sebelah kiri, terlihat lebam. Beliau juga mengiyakan kondisi tersebut dan mengatakan bahwa itu adalah ujian buat dirinya dari Allah SWT. Namun yang mengharukan adalah ucapannya bahwa dia menikmati ujian tersebut, bagaikan menikmati hidangan yang sangat lezat sekali. Itu yang beliau rasakan saat ini, Masya Allah.
Dengan senyum yang khas, beliau juga berpesan kepada Arrahmah.com dan seluruh sahabat-sahabat beliau, agar tetap istiqomah dalam menyuarakan dunia Islam dan jihad, serta tetap berimbang dalam pemberitaan. Dengan wajah ceria, beliau juga masih sempat menanyakan bagaimana kondisi kantor Arrahmah dan para pegawai, serta mendoakan agar mereka baik-baik saja. Setelah 1 jam lebih bersama beliau, rombongan pun harus pamit. Beliau dibawakan Mushaf Al Qur’an dan beberapa keperluan beliau. Ayah dan Ibu beliau berpesan, agar Al Qur’an yang mereka bawakan bisa menemani sepanjang hari, dan menasehati agar beliau selalu menjaga shalat.
Perjuangan & Doa Untuk M Jibriel
Rombongan meninggalkan Markas Brimob Kelapa Dua menjelang sore. Tentu saja, setelah memberi keterangan pers kepada para kuli tinta yang sudah lama menunggu di gerbang Markas Brimob sejak siang. Ustadz Abu Jibriel pun memberikan keterangan pers yang langsung diserbu oleh para wartawan. Ustadz Abu Jibriel menyampaikan apa adanya tentang keadaaan M Jibriel, anaknya, termasuk pemukulan yang dialaminya. Ustadz Abu Jibriel menganggap bahwa itu hak beliau sebagai seorang ayah untuk menyampaikannya.
Status Akhuna M Jibriel juga sudah berubah, menjadi tersangka. Anehnya, kali ini bukan lagi dengan tuduhan terkait dengan aliran dana untuk membiayai terorisme, namun dengan tuduhan lain, yakni tentang menyembunyikan informasi terorisme dan menyembunyikan buronan teroris. Tuduhan lainnya adalah terkait masalah imigrasi atau pemalsuan dokumen perjalanan. Semua tuduhan tersebut tentunya harus dibuktikan, dan bukan asal tuduhan.
Sepanjang perjalanan pulang rombongan tidak pernah lepas dari berdoa dan mempersiapkan perjuangan untuk Akhuna M Jibriel. Meskipun saat ini beliaunya sendiri merasakan ujian tersebut sebagai sesuatu yang ‘lezat’ dan merupakan kesempatan beliau untuk berkhalwat dengan Robbnya, Allah SWT, namun doa dan perjuangan untuk beliau tetap dibutuhkan. Semoga beliau juga tabah dan istiqomah dalam ujian tersebut, tidak bergeming dari jalan dakwah dan jihad, serta tetap dalam lindungan Allah SWT. Amien Ya Robbal Alamien…! (fachry/arrahmah.com)
KOKAM
