Senin, 24 Agustus 2009

Penjelasan Muqadimah AD Muhammadiyah


PENJELASAN
MUQODIMAH ANGGARAN DASAR
MUHAMMADIYAH

PENDAHULUAN

Muhammadiyah adalah suatu organisasi, merupakan alat perjuangan untuk mencapai suatu cita.
Muhammadiyah didirikan di atas (berlandaskan) dan untuk mewujudkan pokok pikiran-pokok pikiran yang merupakan prinsip-prinsip/pendirian-pendirian bagi kehidupan dan perjuangannya.
Pokok pikiran-pokok pikiran/prinsip-prinsip/pendirian yang dimaksud itu merupakan asas-asas kepribadiannya.
Di atas pokok pikiran-pokok pikiran/prinsip-prinsip/pendirian yang dimaksud adalah hak dan nilai hidup Muhammadiyah secara ideologis.
Pokok pikiran-pokok pikiran/prinsip-prinsip/pendirian yang dimaksud itu diuraikan dalam Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.

Lahirnya Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

1. Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dibuat oleh almarhum Ki Bagus H. Hadikusuma (Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah tahun 1942-1953), dengan bantuan beberapa orang sahabat-sahabatnya. Dimulai menyusunnya pada tahun 1945 dan disahkan pada Sidang Tanwir tahun 1961.
2. Disusunnya Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah tersebut mempunyai latar belakang yang perlu sekali diketahui untuk dapat memahami fungsinya.
3. Latar belakang tersebut adalah mulai nampak/terasa adanya kekaburan dalam Muhammadiyah sebagai akibat proses kehidupannya sesudah lebih dari 30 tahun yang ditandai oleh:
a. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/ruh Muhammadiyah oleh perkembangan lahiriah.
b. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak sesuai yang sudah menjadi lebih kuat.
4. Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah tersebut merupakan hasil ungkapan Ki Bagus menyoroti kembali pokok pikiran-pokok pikiran Almarhum K.H.A. Dahlan yang merupakan kesadaran beliau dalam perjuangan selama hidupnya, yang antara lain hasilnya ialah berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah.
5. Ki Bagus berharap mudah-mudahan dengan Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah ini dapatlah kiranya Muhammadiyah dijaga, dipelihara dan atau ditajdidkan, agar selalu dapat dengan jelas dan gamblang diketahui: Apa dan Bagaimana Muhammadiyah itu.



PENJELASAN TENTANG MUQADIMAH
ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah mengandung 7 (tujuh) pokok pikiran-pokok pikiran/prinsip/pendirian, ialah:

Pokok Pikiran Pertama:

“Hidup manusia harus berdasarkan tauhid (meng-esa-kan) Allah: ber-Tuhan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah.”

Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqadimah Anggaran Dasar sebagai berikut:

“Amma ba’du. Bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk terutama manusia.”

Keterangan:
1. Ajaran tauhid adalah inti/esensi Islam yang tetap, tidak berubah-ubah, sejak agama Islam yang pertama sampai yang terakhir.
Artinya:
“Tiadalah Kami mengutus seorang utusan pun dari sebelum engkau (Muhammad) kecuali senantiasa Kami wahyukan kepadanya: bahwa sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Kami. Maka menghambalah kamu sekalian kepada-Ku.”
(Surat Al Anbiyaa’, 21: 25)

Seluruh ajaran Islam bertumpu dan memanifestasikan kepercayaan Tauhid. Berdasarkan Tauhid sepenuh-penuhnya dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, berarti berdasarkan Islam.

2. Kepercayaan Tauhid mempunyai 3 (tiga) aspek:
2.1. Kepercayaan dan keyakinan bahwa hanya Allah lah yang kuasa menciptakan, memelihara, mengatur dan menguasai alam semesta.
2.2. Kepercayaan dan keyakinan bahwa hanya Allah lah Tuhan yang Haq.
2.3. Kepercayaan dan keyakinan bahwa hanya Allah lah yang berhak dan wajib dihambai (disembah).
Artinya:
“Sesungguhnya Tuhan yang memeliharamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.” (QS. Al Araf, 7: 54)
Artinya:
“Maka ketahuilah bahwasannya tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanya Allah.” (QS. Muhammad, 47: 19)
Artinya:
“Tuhanmu telah memutuskan agar kamu sekalian tidak menghambakan diri kecuali kepada-Nya.” (QS. Al Isra’, 17: 23)

3. Kepercayaan Tauhid membentuk 2 (dua) kepercayaan kesadaran:
3.1. Percaya akan adanya Hari Akhir, dimana manusia akan mempertanggungjawabkan hidupnya di dunia ini.
3.2. Sadar bahwa hidup manusia di dunia ini semata-mata untuk amal saleh.

Tiga perkara tersebut yakni iman kepada ketuhanan Allah, iman kepada hari akhir dan amal saleh merupakan rukun-rukun asasi ajaran Islam.
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman (kepada agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad yakni orang-orang Islam) orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Sabiin (menyembah benda-benda alam), siapa saja yang mau beriman kepada Allah, hari akhir dan beramal saleh, mereka pasti mendapatkan pahala mereka di sisi Tuhan mereka serta tiada kekhawatiran atas mereka dan mereka tidak akan bersedih hati.” (QS. Al Baqarah, 2: 62)

4. Dengan melaksanakan dasar tersebut dalam hidup dan kehidupannya, manusia akan dapat menempatkan dirinya pada kedudukan yang sebenarnya, sesuai dengan sengaja Allah menciptakan manusia.

5. Dengan melaksanakan dasar tersebut dalam hidup dan kehidupannya, manusia akan dapat mempertahankan kemuliaan dirinya, tetap menjadi makhluk yang termulia: demikian juga sebaliknya.
Artinya :
4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
(QS.At Tin, 95 : 4-6)

6. Dengan melaksanakan dasar tersebut dalam hidup dan kehidupannya, manusia akan menjadikan seluruh hidup dan kehidupannya semata-mata untuk beribadah kepada Allah (beramal saleh) guna mendapat keridaanNya.
Artinya :
“Dan tiadalah kami menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat, 51: 56)

7. Apakah ibadah itu.

Ibadah ialah taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, dengan menaati segala perintahnya, menjauhi larangannya dan mengamalkan yang diizinkannya. Ibadah itu ada yang umum dan ada yang khusus:
a. yang umum ialah segala amal yang diizinkan Allah;
b. yang khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah perinciannya, tingkah serta tata caranya yang tertentu.” (Putusan Majelis Tarjih).
Jadi hidup beribadah ialah hidup untuk mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Esa dengan melaksanakan ketentuan-ketentuannya yang menjadi peraturannya, guna mendapatkan keridaanNya.

8. Ujud hidup beribadah
Manusia hidup di dunia ini telah dengan kesanggupan untuk mengemban amanah Allah.
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menawarkan kepada para penghuni langit, bumi dan gunung-gunung, Mereka sama enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh. (QS. Al Ahzab, 33 : 72)

Amanah Allah yang menjadi tanggungan dan kewajiban manusia dalam hidupnya di dunia ini ialah menjadi KHALIFAH (pengganti) Allah di bumi, yang tugasnya:
Membuat kemakmuran bumi (dunia) dengan kemampuan mengatur dan membangun serta menciptakan dan memelihara keamanan dan ketertibannya.
Artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al Baqarah, 2 : 30)

Artinya:
Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al An’am, 6 : 165)

Artinya:
Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."(QS. Hud, 11: 61)

Jadi, ujud hidup beribadah yang sepenuhnya ialah hidup taqarrub kepada Allah, digunakan untuk menunaikan amanahNya sebagai khalifahNya di bumi, membangun dan mengatur dunia serta menciptakan dan memelihara keamanan dan ketertibannya guna memakmurkannya, dengan mematuhi ketentuan Allah yang menjadi peraturanNya

9. Amal ibadah yang wajib ditunaikan itu tidak saja yang bersifat hubungan langsung antara manusia dengan Tuhan seperti salat, puasa, haji, menderas Al Qur’an dan lainnya seperti itu, tetapi wajib ditunaikan pula amal ibadah yang sifatnya berbuat islah dan ihsan kepada manusia dan masyarakat, ialah berjuang untuk kebahagiaan dan kesejahteraan manusia serta masyarakat.

10. Bagi dan dalam Muhammadiyah, amal ibadah yang bersifat kemasyarakatan ialah berjuang untuk kebaikan, kebahagiaan dan kesejahteraan manusia/masyarakat inilah yang dilaksanakan, sebagai kelengkapan amal ibadah pribadi yang langsung kepada Allah.

11. Paham dan pandangan hidup yang berasaskan ajaran Islam yang murni yang pokoknya adalah ajaran Tauhid seperti yang diterangkan di atas, tidak bisa lain daripada membentuk tujuan hidupnya di dunia untuk mewujudkan masyarakat yang baik, yang di dalam Muhammadiyah tujuan tersebut dirumuskan : MEWUJUDKAN MASYARAKAT ISLAM YANG SEBENAR-BENARNYA: ialah sebagai ibadahnya dalam rangka menunaikan amanah Allah.
Bersambung....

KOKAM

KOKAM