Jumat, 29 Mei 2009

FIQH JIHAD

FIQH JIHAD

Jihad dalam bahasa arab berarti ‘menguras kemampuan dan melawan musuh’ jahada Al-Aduw berarti Qatalahu ‘memeranginya.

Jihad adalah seruan kepada agama yang haq. Jihad dapat dilakukan dengan tangan dan lisan.Rasullullah saw bersabda :

“Berjihadlah kepada orang-orang kafir dengan tanganmu dan lisanmu.”

Lafadz Jihad dalam Al-Qur’an dipakai untuk mengindikasikan beberapa makna, antara lain:

Pertama:

Berjihad melawan orang-orang kafir dengan menggunakan argumen dan hujjah. Allah berfirman,

“Hai nabi, berjihadlah(melewan ) orang-orang kafir dan orang-orang munafiq itu.” (At-Taubah:73 dan At-Tahrim:9,Al-Furqan:25

Kedua:

Berjihad melawan para pendukung kesesatan dengan pedang dan peperangan. Sebagaimana firman Allah dalam: An-Nisa’ :59,Al-Baqarah:218

Ketiga:

Berjihad melawan hawa nafsu.

“Dan barang siapa yang berjihad , maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. (Al-Ankabut:6)

Keempat:

Berjihad melawan setan dengan cara tidak menaatinya karena mengharapkan hidayah Allah.:

“Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut:69)

Kelima:

Jihad menghadapi hati untuk mendapatkan hubungan dan kedekatan (dengan Allah).

“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama sesuatu kesempitan.” (Al-Hajj:78)

Jihad Menurut Para Ulama

Para fuqaha membagi Jihad menjadi empat macam:

  1. Jihad terhadap jiwa
  2. Jihad terhadap setan
  3. Jihad terhadap pelaku kezaliman dan kemunkaran.
  4. Jihad terhadap orang kafir, munafiq dan sejenisnya.

Jihad terhadap jiwa terdapat dalam empat medan, yaitu:

1. Jihad terhadap jiwa dengan memaksanya untuk mempelajari agama dan mengenal Allah.(Muhammad:19)

2. Jihad terhadap jiwa dengan memaksanya untuk mengamalkan apa yang telah diketahuinya dan difahami.(At-Taubah:105, Az-Zalzalah:7,8)

3. Jihad terhadap jiwa dengan memaksanya untuk mengajarkan ilmu dan amal yang telah diketahuinya dan dipelajari kepada orang lain.(Ali Imran:187,An-Nahl:125)

4. Jihad terhadap jiwa untuk bersabar menghadapi kesulitan dalam mengajarkan ilmu, berdakwah dan melekukan amar ma’ruf nahi munkar.(al_Ankabut:1-3).

Jihad Terhadap Setan

Jihad terhadap setan dilakukan dalam dua bidang,yaitu:

1. Jihad terhadapnya dengan menolak keragu-raguan dan syubhat yang dihembuskan dalam jiwa manusia.

Jiahad ini dapat dilakukan dengan mengokohkan keimanan, istighfar,dan membaca ayat-ayat al-Qor’an.

2. Jihad terhadap setan dengan meninggalkan segala hal yang menghiasi penyimpangan dari manhaj Allah serta pelanggaran terhadap perintah dan larasngannya.

Dalam hal ini hendaknya kita mengingat hadits nabi saw.

“Surga itu diliputi dengan hal-hal yang tidak disukai, dan neraka itu diliputi hal-hal yang disukai.

Dan firman Allah dalam surat( Maryam: 59, Al- Baqqarah:155-157,Ali Imran:134, Al Isra’:53, Al-A’raf:200)


Jihad Terhadap Pelaku Zalim Dan Kemungkaran

Jihad ini terkadang mencapai tingkat Fardhu’ain, dan terkadang mencapai Fardhu kifayah

Jihad ini menjadi fardhu ‘ain bagi orang yang menyaksikan kezaliman atau kemunkaran dan tiada orang lain yang mengetahuinya selain dirinya, demikian juga jika tidak ada yang mampu mencegah selain dirinya.

Jihad ini menjadi fardhu kifayah , bila telah ada seseorang dari kaum muslimin yang mencegah dan berjihad terhadap kezaliman dan kemunkaran tersebut.

Jihad terhadap kezaliman dibagi menjadi tiga tingkatan:

1. Jihad kepada mereka dengan tangan dan kekuatan.

2. Jihad kepada mereka dengan lisan dan pena

3. Jihad kepada mereka dengan hati.

Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari ibnu Mas’ud ra, bahwasnya Rasulullah bersabda:

“Tiada seorang nabi pun sebelumku yang diutus oleh Allah kepada suatu umat, kecuali ia mempunyai hawari ’pengikut setia’ dan sahabat dari kalangan umatnya. Mereka melaksanakan sunahnya dan mengikuti perintahnya. Kemudian setelah mereka datanglah beberapa generasi pengganti yang mengatakan sesuatu yang tidak mereka lakukan dan melakukan sesuatu yang tidak diperintahkan. Barang siapa yang berjihad kepada mereka dengan tangannya maka dia adalah mukmin. Barang siapa yang berjihad kepada mereka dengan lisannya maka dia adalah mukmin. Barang siapa yang berjihad kepada mereka dengan hatinya , maka mereka adalah mukmin. Dan tiada keimanan lagi setelah itu, meskipun sebiji sawi.”

Sebagaimana firman Allah dalam : ( Fushilat:33-35,An-Nahl:125,Yusuf: 108)

Jihad Terhadap Musuh-Musuh Allah

Para Ulama sepakat , bahwa jihad terhadap mereka terdiri dari empat tingkatan:

  1. Jihad terhadap mereka dengan hati
  2. Jihad tyerhadap mereka dengan lisan.
  3. Jihad terhadap mereka dengan harta.
  4. Jihad terhadap mereka dengan jiwa.

Tidak ada komentar:

KOKAM

KOKAM